Kakak Tiriku
Perkenalkan, Nama ku Berita, pangil aja Brian. Aku merupakan anak tunggal yang dibesarkan oleh keluarga yang sangat bercukupan. Sejak aku menginjak bangku SMP kelas 2, ayah dan ibuku mengadopsi seorang anak perempuan yang berumur setahun lebih tua dari ku bernama Fitri. Namun selama itu pula ku tak pernah menghargainya sedikit pun karena aku iri sebab kedua orang tua ku sangat menyayanginya. Mungkin karena dia orangnya penurut, baik, jujur dan rajin tidak seperti ku yang bandel, egois dan malas. Ia sangat baik padaku, tatkala sering membuatku kopi, siapin sarapan dan sering ku suruh2.
Kini matanya mengeluarkan air mata karena cengkraman dibibirnya. Akhirnya ia pun membuka mulutnya dan CLUUUP penisku segera ku masukan kemulutnya. Kerasa nikmat yang begitu dahsyat, hangat dan lembut mulai kunikmati. Mulutnya kini menjadi mainanku, sesekali ku sentakkan penisku hingga masuk seluruhnya sampai ke krongkongannya. Tak jarang ia mual setiap kali ku hentak-hentakkan masuk seluruhnya.
Kini matanya mengeluarkan air mata karena cengkraman dibibirnya. Akhirnya ia pun membuka mulutnya dan CLUUUP penisku segera ku masukan kemulutnya. Kerasa nikmat yang begitu dahsyat, hangat dan lembut mulai kunikmati. Mulutnya kini menjadi mainanku, sesekali ku sentakkan penisku hingga masuk seluruhnya sampai ke krongkongannya. Tak jarang ia mual setiap kali ku hentak-hentakkan masuk seluruhnya.
Puas dengan mulutnya, kini mulai kukangkangin selangkangannya dan penisku mulai ku arahkan ke bagian kewanitaan yang tampak rapat. Mulai kutusuk dengan perlahan dan CLUUUUP, penisku berhasil menjebol keperawanannya.
''OOOCCHHH.. Huuuffftt.. Kamu jahat'' ucapnya sambil menggigit bantal.
Tak peduli dengan rasa yang dirasakannya, kini pinggulku mulai ku gerakan maju mundur. tangan kiriku masih memegang penisku dan kusuap penisku ke vaginanya sementara tangan kananku mulai meremas-remas payudaranya.
''AHHHH.. OHHH...UHHHFF'' desahannya makin menjadi-jadi.
''Ahh.. Vaginamu nikmat banget'' ucapku sambil terus memompanya.
Semakin lama ku genjot, semakin nikmat yang kurasakan. Tanganku terus meremas buah dadanya yang kecil dan padat sementara pinggulku terus beraksi maju dan mundur.
Bosan dengan gaya ini, aku mulai berganti gaya. Kali ini doggy style yang kuinginkan. Ia hanya bisa menuruti keinginanku, mungkin karena ia tak mau dikasari dan di paksa lagi. Hal ini membuatku lebih leluasa mempermainkan penisku di lubang vaginanya. Tusukan pertamaku di gaya ini membuaat ia mendesah begitu keras.
''Uuuhhhhh... Pelan-pelan aja Brian'' pintanya dengan nafas terengah-engah.
''Tenang aja sayang.. Percayalah padaku, kan ku buat kau bahagia'' kataku sembil memompanya.
Posisi ini yang sangat merangsangku, tidak kurang ia pun beberpa kali mendesah kenikmatan dan terus menerima hujatan penisku ke liang vaginanya. Sesering mungkin kuhentikan goyanganku dan sering pula ku tekan kuat-kuat hingga penisku masuk seluruhnya ke lubang senggamanya. Hampir 10 menit genjot dengan posisi ini, kini ku berinisiatip berganti posisi. Ia menuruti permintaanku saat ku suruh ia berada di atasku.
Genjotan demi kenjotan ia berikan ke penisku. Meneganglah saraf otakku yang sudah tak kuat menerima kenikmatan yang luar biasa darinya. Lama kelamaan ku dengar beberapa kali ia mendesah.
''Aaaaaaaahhh.. Hhhhmmm.. Nikmat Yan..'' desahnya sambil terus meliuk-liukan pinggulnya diatasku.
Akhirnya beberapa menit kumudian iapun mendesah hebat ''OOOcccchhh Huuuuu...!!!'' ia pun merasakan nikmatnya orgasme yang didapatkannya. Ia pun berhenti dan terkapar sambil memelukku. Dalam keadaan seperti ini ku angkat sedikit pingglunya dan ku genjot dari bawah keatas. Kembali ia harus menahan nikmat yang ku beri. 5 menit berlalu dan akhirnya ku pun ''AAHhhhhhh.....!!!'' merasakan kenikmatan surga dunia dari kakak angkatku itu. Tetesan sperma keluar dari lubang vaginanya membasahi selakanganku. Hari itu sungguh ku nikmati benar setiap lekukan tubuh kakak tiriku itu.
Ia segera melepaskan penisku dan beristirahat sebentar, iapun menuju kamar mandi. Aku menyusulnya ke kamar mandi, disana ku mencumbuinya lagi namun sebelum punyaku menegang, papa dan mamaku segera pulang. Akhirnya aku mengurungkan niatku untuk bersenggama lagi dengannya.
Kalakuanku ini masih sering kulakukan kalau suasana rumah sepi dan kadang ku mengajaknya ke hotel atau ke kost teman. Ia kadang menolak dan tidak jarang menerima ajakanku. Betapa beruntung aku.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar