Senin, 29 Oktober 2012

Kerjain Cewek Pakai Obat Perangsang

Kali ini Berita-U akan berbagi Cerita ML atau Cerita Bercinta Plus Foto atau Gambar. Cerita ini berjudul "Kerjain Cewek Pakai Obat Perangsang". Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+. Cerita ini lumayan hot pastinya  dan lumayan membuat fresh pikiran. Untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita ini hanyalah Fiksi Belaka, Nama, Foto Hot, Seksi, Bugil dan Tempat Kejadian dalam cerita ini hanya imajinasi penulis dan tidak terjadi di kenyataan sebenarnya. Berita-U.Blogspot.Com Update Terus Cerita Dewasa untuk anda....


Berikut Cerita Kerjain Cewek Pakai Obat Perangsang:

"Kerjain Cewek Pakai Obat Perangsang"

Sebelumya perkenalkan namu ku, sebut saja Brian, berumur 23 tahun, sudah menikah dan mempunyai 1 anak. Aku bekerja disebuah perusahaan konsultan IT sebagai Senior Consultant. Aku orangnya suka berpetualang untk urusan Sexs dan kebetulan Bosku tahu soal ini, sehingga suatu saat ketika dia liburan ke Amerika, dia memberiku oleh-oleh obat perangsang dan obat kuat. katakanlah namanya Libido-max dan Vimax.

Dia berasal dari keluarga cukup berada, karena saat ini dia tinggal sendiri di apartment cukup mewah di daerah Jakarta Utara.

Hari Jum'at sore ini, aku ada jadwal meeting di kantor client-ku itu, dan setelah meeting aku sengaja mengunjungi mejanya.

''Hai Nana, apa kabar? Lagi sibuk yah..??'' tanyaku.

''Baik, kenapa nih? Lagi mau nyari proyek ya?'' jawabnya dengan ketus.

''Nggak kok.. Cuma kangen aja dah lama ga ngobrol..'' jawabku.

''Ga salah nih kangen sama gue..? Pasti ada maunya, apaan..?'' katanya dengan wajah judes lagi.

''Idih.. curigaan deh kamu Na.. aku lagi BT banget, main bilyard yuk ntar malem..?'' kataku dengan mata menyelidik untuk melihat response darinya.

Dia tidak menjawab, diam saja dan bahkan seperti pura2 tidak mendengar ajakku sama sekali. Aku segera mengulangi lagi pertanyaanku

''Na.. Nanti main bilyard yuk..? Ada yang pengen aku omongin nih..'' ucapku.

''Ngomong aja sekarang..'' katanya lagi.

''Ayolah Na.. bagimana kalo ke Nine Ball Café..? Kebetulan aku lagi BT banget nih, pengen..'' kataku dengan wajah galau.

Kembali dia tidak menjawab. Aku mengulanginya lagi dan dia menjawab

''Iya! Dasar Bawel.. tapi jangan malem-malem ya pulangnya, soalnya aku hari ini ga bawa mobil..'' jawabnya.

Hati ku begitu gembira mendengar jawabannya itu, akhirnya aku dapat kesempatan. Kebetulan waktu itu sudah mendekati jam 5:30.

''Ok.. sekarang aku tunggu kamu di lobby aja yah..?'' tanyaku

''Hmm..'' jawabnya.


Kami meneruskan permainan bilyard kami dan dia seperti lupa kalo sebelumnya dia mengajakku pulang dan kesempatan ini aku gunakan sebaik-baiknya. Tanganku mulai agak jail, kadang mengelus rambutnya dan dia diam saja bahkan seperti seolah memberikan ijin untuk aku berbuat lebih. Melihat ada lampu hijau, aku mulai lebih berani, kadang merangkul dia, kadang menyandarkan badan ke badan dia dan dia tetap santai.

Sudah 1 jam berlalu sejak dia meminum libidomax yang aku campurkan kedalam gelas whisky pertamanya. Dia mulai membuka kancing bajunya satu karena merasa kepanasan, sehingga kadang aku mencuri-curi pandang melongok ke dalam belahannya yang ..gila.. mulus bener..  putih.. dan dia juga melepas ikatan rambutnya. Segera terurailah rambutnya yang sebahu itu dan aku sampai agak tertegun.

''Na, kamu cantik sekali..'' kataku.

Dia hanya membalasnya dengan senyum. Aduh tambah manis deh. Aku jadi nekad mencium pipinya. Dia tidak marah dan cenderung menempelkan badannya ke badanku dan seperti orang gelisah mirip cacing kepanasan kali.

Karena sudah yakin obatku berfungsi dengan baik, aku segera mengajaknya pulang dan dia hanya mengangguk tapi terlihat agak kecewa. Dalam mobil kami ngobrol sambil meletakkan tangan di pahanya dan aku minta ijin untuk mampir ke apartment dulu dan dia setuju.

Begitu masuk ruang apartment dia, langsung aku memberanikan diri untuk menciumnya.. awalnya dia diam saja, tidak menolak tetapi juga tidak bereaksi. Aku mulai memainkan lidahku, sambil kadang naik mencium belakang telinganya.. Ah..ah.. rintihnya sambil memelukku lebih erat lagi….

Ciumanku turun lagi ke bibirnya dan kali ini dia mulai merespon dan mulai membalas memainkan lidah dan bibirnya. Lama kelamaan mulai lebih bergairah dan malah agak rakus melahap bibirku. Kesempatan ini mulai aku gunakan dengan mulai melepaskan kancing bajunya dengan tangan kiri, sementara tangan kananku memeluknya erat2.

Akhirnya terbukalah sudah semua kancingnya dan tangan kiriku mulai bergerilya ke punggung untuk menemukan pengait BH. Dengan sekali pencet terlepaslah BH itu dan dia agak kaget, tapi tidak aku beri kesempatan untuk ngomong apapun karena bibirnya segera aku lahap dan tanganku mulai meremas dadanya perlahan. Kenyang dan pas dalam gengaman tanganku, yah pasti 34B.

Perlahan2 aku mulai menciumi lehernya dan turun lagi mencari pentilnya. Ketika pentilnya ku hisap dia berteriak lirih.. Bri.. ah… eh… Bri.. begitu berulang2. Tanganku mulai begerak membuka baju dan BHnya yang masih melingkar di badannya. Begitu terlepas, dia melepaskan pelukanku dan mengajakku ke kamarnya.

Sambil berjalan dibelakangnya aku baru bisa memperhatikan badannya dari belakang…. Putih mulus tanpa bercak apapun.

Didalam kamar dia justru yang lebih agresif dengan mulai menciumku dan tangannya mulai menjamah kemaluanku, diurutnya, kadang dia meremas lembut bijiku dalam posisi berdiri sambil berpelukan. Aku jadi terangsang dibuatnya. Aku mulai membuka baju dan kaos dalamku.

Setelah itu, tanganku mulai mencari pinggangnya, kubuka ikat pinggangnya, retsletingnya dan kuturunkan celana itu. Aku melakukan semua itu dengan tetap melayani ciuman Nana yang makin lama makin ganas, sampai kadang aku agak gelagapan susah napas dibuatnya.

Aku melepaskan diri dari ciumannya dan menuntunnya untuk naik ke tempat tidur. Dia rebah telentang pasrah dengan pandangan sayu menatapku yang sibuk membuka sepatu dan celana panjangku.

Setelah hanya tinggal celana dalam seperti juga halnya Nana, aku langsung menubruk dan mulai berkonsentrasi pada pangkal pahanya. Aku mulai menciumi pinggung dan perutnya yang rata, sambil tanganku mulai melepas CD mini yang dipakainya.

Delta itu ditumbuhi jembut yang lembut tipis. Kini aku baru mulai memperhatikan badannya, memang bener2 putih mulus tanpa noda.
Karena dia melihat aku bengong, dia bangkit dan mulai melepas CDku dan mulai memainkan kemaluanku dan sungguh tak kuduga dia mulai mengulum kemaluanku bak seorang ahli. Aku sampai bingung dibuatnya, kenapa dia bisa sehebat dan senafsu ini, mungkin memang libidomax yang membuatnya jadi seperti ini.

Tak tahan aku dikulumnya, aku merebahkan dia dan aku mulai menjilati mekinya dengan lembut. Clitorisnya aku jilat dan aku putari dengan lidahku… eh..ah…Yan.. eh.. ah.. dan akhirnya dia berteriak Aaahhh.. orgasme dia.

Aku tidak berhenti bahkan malah tambah mejilat lebih ganas dan tanpa sadar dia malah mengangkat pantatnya tinggi-tinggi. Wajahnya memandangku seperti memohon kepadaku untuk segera memasukkan kemaluanku. Akhirnya aku mulai kasihan padanya. Aku segera mencari dompetku dan mengambil kondom, kupakai dengan cepat dan aku mulai menaiki dia, segera kuarahkan kemaluanku ke meki.nya. dan perlahan tapi pasti kemaluanku amblas semua. Dia kelihatan menggigit bibir menahan sakit. Sempit memang. walaupun dia baru saja mengeluarkan sperma. Pelan-pelan mulai ku pompa dia, kutekan dan kutekan lagi sampai akhirnya dia mulai mengerakkan kepala kekanan dan kekiri seperti orang kesurupan dan lalu dia berteriak lagi… Yan.. aku keluuaaar lagiiiii..

Aku menurunkan kecepatanku, tapi tiba2 dia bangun dan memintaku untuk di posisi bawah, dia segera menaikiku dan mulai bergerak naik turun. Pada posisi ini aku dapat melihat seluruh tubuh yang mulus sambil tanganku tak henti2nya meremas dan memainkan pentilnya yang coklat kemerah-merahan itu. Mungkin karena konsentrasiku terganggu dengan memandangi tubuhnya aku mulai merasakan akan segera memuntahkan spermaku.

''Na.. aku mau sampe….” Kataku.

''Tahan bentar Rian, aku juga mau keluar lagi..'' dan dia memompa lebih dahsyat. Akhirnya aku sampai, cret..cret…. Nana tambah mempercepat gerakan dan akhirnya dia juga berteriak. Yan.. ahhhhhh.. Dan akhirnya dia ambruk ke badanku.

Badan kami penuh keringat dan tapi diam saja dan aku malah memeluknya sambil pengelus-elus punggungnya. Setelah beberapa saat baru dia bangun dan aku melihat dia mengeluarkan air mata.

''Kenapa Na..? ada yang salah..'' tanyaku

Dia hanya menggeleng dan mengajakku ke kamar mandi.

Di kamar mandi kami mandi bersama, saling sabun, saling peluk. Setelah selesai mandi kami mengenakan handuk dan kami duduk di sofa sambil aku peluk dia. Aku tanya lagi

''Kenapa nangis Na..?'' akhirnya dia minta maaf padaku sampai terjadi ML denganku. Dia mengatakan bahwa dia tidak pantas melakukan itu padaku karena aku adalah suami orang. Dia minta padaku untuk berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama ini. Cukup sekali dan biarlah itu jadi kenangan indah saja. Aku menurut saja, karena aku tahu Nana adalah orang yang keras dan berprinsip dan aku menghormati keputusan dia.

Dikantor pun jika aku ke kantornya untuk meeting kami bertemu tapi biasa saja (tapi dia sudah tidak judes lagi padaku), walaupun dari sorot matanya aku dapat menangkap signal-signal sayang, sehingga aku lebih banyak diberikan kemudahan2 di kantornya. Tidak hanya padaku, diapun mulai bisa bergaul dengan teman2nya, baik cowok maupun cewek. Udah ya..? Cukup sampai disini. :)
 
sumber : http://berita-u.blogspot.com/2012/10/kerjain-cewek-pakai-obat-perangsang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label